Amoxicillin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti infeksi telinga, tonsilitis, atau bronkitis; obat ini harus diresepkan oleh dokter. Dosis Amoxicillin bekerja dengan menghentikan pembentukan dinding sel bakteri. Hal ini menyebabkan bakteri penyebab infeksi mati.

Jika digunakan untuk infeksi virus seperti flu atau mononukleosis, amoxicillin dapat menyebabkan efek samping ruam di seluruh tubuh.

Jenis amoxicillin yang berbeda dapat ditemukan dalam berbagai merek, seperti Amoxicillin Hexapharm, Amobiotic, Amosterra, Amoxicillin Indofarma/Kimia Farma, Amoxicillin Trihydrate, Amoxsan, Betamox, Bintamox, Broadamox, Clamixin, Dexyclav Forte, Erlamoxy, Etamox, Holimox, Hufanoxil, Omemox, Pehamoxil, Pritamox, Supramox, Topcillin dan Amoxicillin Hexapharm.

Perhatian Sebelum Mengonsumsi Amoxicillin

Untuk memastikan bahwa amoxicillin adalah obat yang tepat untuk Anda, konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakannya karena dapat menyebabkan efek samping yang merugikan.

Sebelum menggunakan amoxicillin, perhatikan hal-hal berikut:

Berikan riwayat alergi Anda kepada dokter. Pasien yang mengalami alergi terhadap obat ini atau antibiotik golongan penisilin lainnya, seperti ampicilin, tidak boleh menerima amoxicillin.

  • Jika sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening Anda tidak membaik setelah 1–2 minggu pengobatan, hubungi dokter Anda. Informasikan juga kemungkinan Anda tertular mononukleosis dari orang-orang di sekitar Anda.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah menderita penyakit ginjal, asma, rhinitis alergi, kelainan darah, atau diare akibat penggunaan antibiotik sebelumnya.
  • Jika Anda direncanakan untuk divaksinasi dengan vaksin bakteri hidup, seperti tifoid, beri tahu dokter tentang risiko konsumsi amoxicillin karena obat ini dapat mengurangi efektivitas vaksin.
  • Jika Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil, beri tahu dokter Anda.
  • Karena obat ini dapat menurunkan efektivitas pil KB, jika Anda menunda kehamilan, beri tahu dokter Anda.
  • Untuk menghindari efek samping atau reaksi alergi obat setelah menggunakan amoxicillin, beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.

Dosis dan Instruksi Penggunaan Amoxicillin

Dosis Amoxicillin

Dokter menentukan dosis amoxicillin yang tepat untuk kondisi yang ingin ditangani, tingkat keparahannya, usia, dan berat badan pasien. Ini penjelasannya:

Mengonsumsi amoxicillin dalam bentuk tablet, sirop, atau kapsul

Tujuan: Menyembuhkan sinusitis, otitis media, abses di mulut atau tenggorokan, infeksi saluran kemih yang parah, infeksi ginjal, atau infeksi kulit.

  • Untuk dewasa dan anak dengan BB lebih dari 40 kg, dosisnya adalah 250-500 mg tiap 8 jam atau 500-1000 mg tiap 12 jam untuk infeksi berat, dosisnya adalah 750-1000 mg tiap 8 jam.
  • Untuk anak usia di atas 3 bulan, dosisnya adalah 20-90 mg/kg BB per hari.

Mengobati faringitis atau tonsilitis yang disebabkan oleh infeksi Streptococcus

  • Dosis untuk orang dewasa adalah 500 mg setiap 8 jam atau 750–1.000 mg setiap 12 jam untuk infeksi berat. Dosis untuk infeksi berat adalah 750–1.000 mg setiap 8 jam selama 10 hari.
  • Anak-anak dengan berat badan di bawah 40 kg menerima 40–90 mg/kg BB setiap hari, yang dapat dibagi menjadi beberapa kali pemberian.

Untuk Menghilangkan abses gigi

Dosis Amoxicillin untuk orang dewasa adalah 3.000 mg yang diberikan dua kali, dengan jeda waktu delapan jam.

Tujuan: Menyembuhkan tukak lambung yang disebabkan oleh bakteri H. pylori

Dewasa: 750–1.000 mg dua kali sehari selama 7–14 hari bersama antibiotik lain (metronidazole atau clarithromycin) dan proton pump inhibitors (PPIs), seperti omeprazole atau lansoprazole.

Tujuan: Mengatasi paratifoid dan demam tifoid

  • Dewasa konsumsi 500–2.000 mg setiap 8 jam.
  • Anak dengan berat badan di bawah 40 kg: 100 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 3 dosis.

Tujuan: Menghentikan infeksi saluran kemih

Dosis untuk orang dewasa adalah 3.000 mg, yang kemudian diulang setelah 10 hingga 12 jam.

Tujuan: Memerangi pneumonia

  • Dewasa: konsumsi 500–1.000 mg setiap 8 jam
  • Anak usia lebih dari 3 bulan dengan berat badan di bawah 40 kg: 20–90 mg/kg BB per hari, dibagi menjadi beberapa dosis.

Tujuan: Mengobati gonore yang telah diketahui menjadi sensitif terhadap amoxicillin

  • Dewasa: Dosis tunggal obat adalah 3.000 mg, yang harus diambil bersama probenecid.

Amoxicillin Suntik

Untuk infeksi berat seperti meningitis atau endokarditis, serta pasien yang tidak bisa meminum obat melalui mulut, amoxicillin suntik dapat diberikan melalui suntikan atau infus di bawah pengawasan dokter.

Metode Penggunaan Amoxicillin yang Baik

Selama Anda mendapatkan amoxicillin, ikuti saran dokter Anda. Pastikan untuk membaca petunjuk yang terdapat pada kemasan obat Anda. Jangan mengubah dosis tanpa persetujuan dokter Anda.

Jika Anda ingin mengonsumsi amoxicillin dalam bentuk sirop, tablet, atau kapsul, Anda dapat melakukannya sebelum atau sesudah makan. Mengonsumsi amoxicillin bersama makanan dapat meningkatkan penyerapan obat dan mengurangi efek samping pada lambung.

Untuk mendapatkan dosis yang tepat dari Amoxicillin dalam bentuk sirop, kocok terlebih dahulu obat secara merata menggunakan sendok takar yang ditunjukkan pada kemasan. Jangan menggunakan sendok makan biasa.

Jangan berhenti mengonsumsi obat tanpa izin dokter. Penggunaan amoxicillin yang salah dapat menyebabkan bakteri penyebab infeksi menjadi kebal terhadap pengobatan, yang dikenal sebagai resistensi antibiotik.

Jika Anda lupa mengambil amoxicillin, ambil obat ini segera setelah Anda ingat. Namun, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis berikutnya jika jadwal minum obat berikutnya sudah dekat.

Jauhkan amoxicillin dari anak-anak dan simpan di tempat yang aman dari sinar matahari.

Bagaimana Amoxicillin Berinteraksi dengan Obat Lain

Jika amoxicillin diambil bersama dengan obat lain, efek samping berikut dapat muncul:

  • Penurunan efektivitas pil KB
  • vaksin hidup seperti tifoid atau vaksin BCG, dan peningkatan risiko efek samping.
  • Peningkatan kadar methotrexate di dalam darah, yang meningkatkan risiko efek samping.
  • Tidak efektif jika digunakan dengan allopurinol, chloramphenicol, antibiotik golongan makrolid, sulfonamida, atau tetracycline.
  • Peningkatan risiko perdarahan jika digunakan dengan obat pengencer darah seperti warfarin

Berbagai Efek Samping dan Risiko Amoxicillin

Efek samping amoxicillin termasuk:

  • Rasa yang berbeda pada lidah Mual atau muntah Sakit kepala Diare Ruam

Jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau menjadi lebih parah, konsultasikan ke dokter. Anda juga dapat mengalami efek samping yang lebih serius, seperti reaksi alergi terhadap obat:

Mudah memar atau perdarahan yang penyebabnya tidak jelas Diare berat yang tidak kunjung reda, tinja berdarah, atau kram perut yang berat Demam atau sakit tenggorokan yang tidak membaik Kulit atau bagian putih mata menguning (penyakit kuning) Urine berwarna gelap