Asam urat bisa menyebabkan peradangan dan nyeri di sendi, seperti di jari tangan, lutut, jari kaki, dan pergelangan kaki. Untuk mengatasinya, kamu bisa minum obat asam urat yang tersedia di apotek yang bisa membantu mengurangi peradangan di sendi.

Kalau kamu merasakan gejala ringan dari asam urat, kondisi ini bisa diatasi dengan mengonsumsi obat tertentu. Obat-obatan ini bisa meredakan nyeri sendi dan mengurangi gejala asam urat.

Obat asam urat bekerja dengan dua cara, yaitu meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine dan menurunkan produksi purin yang menjadi asam urat. Tapi, tidak semua obat ini bisa dibeli tanpa resep dokter. Ada beberapa jenis yang memerlukan resep. Yuk, kita lihat pembahasan berikut.

Obat Asam Urat Paling Ampuh di Apotek

Mengonsumsi obat bisa membantu meredakan nyeri sendi akibat asam urat dan membuat kamu bisa beraktivitas seperti biasa.

Apa saja obat asam urat yang bisa kamu temukan di apotek untuk meredakan nyeri sendi? Berikut beberapa rekomendasinya:

1. Zyloric 100 mg 3 Strip (10 Tablet/Strip)

Obat asam urat yang pertama adalah Zyloric, yang mengandung allopurinol 100 mg. Obat ini membantu menghambat pembentukan asam urat dalam darah.

Zyloric juga bisa menghambat sintesis purin, yang penting dalam proses metabolisme. Jika kadar purin terlalu tinggi, bisa menyebabkan penumpukan asam urat.

Selain itu, Zyloric juga berguna untuk mencegah gout kronis dan mengobati batu ginjal.

Berikut dosis umum penggunaan Zyloric:

Dewasa: dosis awal 100-300 mg/hari, dosis sedang 300-600 mg/hari, dosis berat 700-900 mg/hari.
Anak di bawah 15 tahun: 10-20 mg/kgBB per hari, maksimal dosis 400 mg/hari.
Obat ini termasuk golongan obat keras yang memerlukan resep dokter.

Kisaran harga: Rp63.500 – Rp109.800 per 3 strip.

2. Voltadex 50 mg 10 Tablet

Salah satu obat asam urat yang cukup efektif adalah Voltadex, yang mengandung natrium diklofenak. Ini adalah obat antiinflamasi non-steroid yang memiliki kemampuan untuk meredakan nyeri, mengurangi peradangan, dan menurunkan demam. Voltadex cocok untuk mengatasi rematik yang disertai peradangan, nyeri akut akibat gout, nyeri setelah operasi, serta artritis rematoid.

Penggunaan Voltadex harus berdasarkan resep dokter. Berikut adalah dosis awal yang dianjurkan:

Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 50-75 mg, 2-3 kali sehari, dengan dosis maksimum 150 mg.
Anak di bawah 12 tahun: 1-3 mg/kg berat badan, 2-3 kali sehari.
Obat ini tidak disarankan untuk orang dengan gagal jantung berat, masalah serebrovaskular, perforasi atau pendarahan, ulserasi gastrointestinal, dan yang memiliki alergi terhadap diklofenak atau NSAID.

Perhatikan juga efek samping yang mungkin muncul, seperti pembengkakan, tekanan darah tinggi, gangguan fungsi hati, hingga anemia aplastik. Jika mengalami efek samping, segera konsultasikan ke dokter untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.

Harga kisaran: Rp3.200 – Rp6.500 per strip.

7 Makanan yang Harus Dihindari untuk Asam Urat

1. Makanan laut seperti kerang, udang, kepiting, dan ikan sarden.
2. Jeroan seperti hati, ginjal, dan otak.
3. Daging merah, seperti sapi, kambing, atau domba.
4. Produk daging olahan, seperti sosis, kornet, atau daging asap.
5. Makanan dan minuman manis, seperti soda dan jus buah yang tinggi fruktosa.
6. Kacang-kacangan dan lentil.
7. Minuman beralkohol seperti bir atau minuman fermentasi lainnya.

3. Voltaren 50 mg 10 Tablet

Selanjutnya, kamu bisa mencoba Voltaren 50 mg 10 Tablet untuk membantu mengatasi masalah asam urat yang bisa menyebabkan nyeri sendi yang berkepanjangan.

Dengan kandungan natrium diklofenak, obat ini efektif untuk meredakan rematik, nyeri sindrom, masalah pada tulang belakang, rematik

Berikut dosis penggunaan obat Voltaren 50 mg:

  • Dewasa dan anak di atas usia 12 tahun: 50-75 mg, 2-3 kali sehari sesudah makan, maksimal 150 mg per hari.
  • Anak di bawah usia 12 tahun: 1-3 mg, 2-3 kali per hari sesudah makan.

Kamu dapat menelan langsung obat asam urat ini tanpa menghancurkan atau mengunyahnya. Voltaren termasuk obat keras, pastikan kamu sudah mendapatkan resep dari dokter sebelum mengonsumsinya.

Kisaran harga: Rp91.900 – Rp94.200 per strip.

4. Meloxicam 15 mg 3 Strip (10 Tablet/Strip) – Hemat Borongan

Meloxicam adalah obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) yang digunakan untuk meredakan gejala asam urat, seperti nyeri otot, peradangan, dan pembengkakan pada sendi.

Obat ini memiliki beberapa kontraindikasi, termasuk hipersensitivitas, gangguan ginjal berat, tukak lambung, dan pendarahan pada saluran cerna. Selain itu, Meloxicam tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui.

Karena banyaknya kontraindikasi, penting untuk mendapatkan resep dokter sebelum mengonsumsinya.

Berikut adalah dosis umum untuk Meloxicam:

Dewasa (rheumatoid arthritis): 15 mg sekali sehari, bisa diturunkan menjadi 7.5 mg sekali sehari.
Dewasa (osteoarthritis): 7.5 mg sekali sehari, bisa ditingkatkan menjadi 15 mg sekali sehari.
Harga kisaran: Rp14.500 – Rp24.000 per tiga strip.

5. Allopurinol 300 mg 10 Tablet

Obat selanjutnya untuk mengatasi asam urat adalah Allopurinol, yang berfungsi sebagai obat generik untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah.

Allopurinol bekerja dengan menghambat enzim oksidase, yang berperan dalam proses oksidasi di tubuh, serta membantu mengurangi sintesis purin dan asam urat.

Selain itu, Allopurinol juga dapat digunakan untuk mengobati sindrom lisis tumor dan batu ginjal.

Berikut adalah dosis umum untuk Allopurinol:

  1. Dewasa dosis awal: 100-300 mg/hari.
  2. Dewasa dengan kondisi sedang: 300-600 mg/hari.
  3. Dewasa dengan kondisi berat: 700-900 mg/hari.

Allopurinol termasuk obat keras, jadi pembelian dan penggunaannya harus dengan resep dokter. Penggunaan obat ini tidak dianjurkan bagi mereka yang mengalami gout akut dan memiliki hipersensitivitas terhadap allopurinol.

Kisaran harga: Rp8.900 per strip.

6. Cataflam 25 mg 10 Tablet

Salah satu obat yang ampuh untuk mengatasi asam urat di kaki adalah Cataflam. Obat ini mengandung kalium diklofenak 25 mg yang berfungsi sebagai antiinflamasi dan pereda nyeri, jadi cukup efektif untuk meredakan nyeri sendi akibat asam urat.

Selain itu, Cataflam juga bisa digunakan untuk terapi gejala rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan spondylitis ankylosis, baik yang akut maupun kronis.

Dosis umum untuk Cataflam 25 mg adalah:

Dewasa dan anak di atas 14 tahun: 25 mg – 50 mg, diminum 2-3 kali sehari.
Karena Cataflam termasuk obat keras, kamu perlu resep dokter untuk membelinya.

Perhatikan juga efek samping yang mungkin muncul, seperti sakit kepala, pusing, vertigo, mual, diare, sakit perut, dan kembung. Jika mengalami efek samping, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan ke dokter.

Kisaran harga: Rp43.900 – Rp45.000 per strip.

7. Alluric 100 mg 10 Tablet

Alluric 100 mg 10 Tablet juga bisa jadi pilihan untuk meredakan nyeri sendi akibat asam urat.

Dengan kandungan allopurinol, obat ini berfungsi untuk menghambat pembentukan asam urat, mencegah serangan gout kronis, mengatasi hyperuricemia akut berat, serta membantu mengobati batu ginjal dan kalsium oksalat (nefrolitiasis asam urat).

Berikut adalah dosis umum untuk Alluric 100 mg:

  • Dewasa dosis awal: 100-300 mg/hari, sebaiknya setelah makan.
  • Orang Dewasa dengan kondisi sedang: 300-600 mg/hari.
  • kondisi berat: 700-900 mg/hari.

Obat ini bisa kamu beli tanpa resep dokter untuk 1 strip. Namun, jika ingin membeli lebih dari itu, kamu perlu resep dokter karena termasuk obat keras.

Kisaran harga: Rp27.000 per strip.

8. Frigout 0.5 mg 10 Tablet

Obat asam urat yang terakhir direkomendasikan adalah Frigout 0.5 mg 10 Tablet. Setiap tablet mengandung colchicine 0.5 mg yang berfungsi untuk mencegah dan mengatasi serangan gout atau asam urat.

Obat ini sebaiknya digunakan saat gejala asam urat muncul tiba-tiba dan menyebabkan rasa sakit yang sangat. Misalnya, saat gejala menyerang sendi di jari kaki, lutut, atau pergelangan tangan.

Dosis untuk Frigout 0.5 mg 10 Tablet adalah sebagai berikut:

Untuk artritis gout akut yang baru muncul: 0.5-1.2 mg, kemudian dilanjutkan dengan 0.5 mg setiap 2 jam sampai rasa sakit berkurang atau muncul gejala mual, muntah, dan diare. Obat ini bisa diminum setelah makan, dengan dosis rata-rata sekitar 4-8 mg.

Penting untuk diingat, Frigout 0.5 mg 10 Tablet termasuk dalam kategori obat keras yang memerlukan resep dokter untuk penggunaannya.

Menggunakan obat ini tidak sesuai dengan anjuran bisa menyebabkan efek samping seperti kelelahan otot, mual, muntah, diare, anemia aplastik, hingga dermatitis.